5 Faktor Psikologi yang Jadi Alasan Perselingkuhan
5 Faktor Psikologi yang Jadi Alasan Perselingkuhan – Perselingkuhan telah menjadi fenomena nyata di seluruh budaya dunia. Perselingkuhan umum terjadi bahkan pada orang-orang zaman Yunani dan Romawi kuno, Eropa pra-industri, Jepang kuno, Cina, dan banyak masyarakat lainnya.
Karena hal yang umum terjadi ini, maka banyak psikolog yang melakukan penelitian mengenai fenomena perselingkuhan. Hingga dihasilkan 5 penyebab secara psikologis seseorang melakukan perselingkuhan.
5 Faktor Psikologi yang Jadi Alasan Perselingkuhan
-
Kurangnya kepuasan seksual dalam pernikahan, dan hasrat untuk hubungan seksual tambahan.
Nafsu seksual seringnya berumur pendek, dan gairah bisa merosot turun cukup cepat saat gairah perlahan mati atau masalah emosional kembali muncul ke permukaan. Hal ini juga dapat memudar jika kedua pasangan dalam hubungan perselingkuhan tidak menemukan banyak kesamaan lain di luar seks.
-
Kurangnya kepuasan emosional dalam pernikahan.
Mencari keintiman emosional bisa sama menariknya dengan mencari keintiman fisik sebagai alasan untuk memiliki perselingkuhan. Sebagian besar orang yang berselingkuh atas alasan ini melaporkan mereka merasa kurang terpenuhi kebutuhan emosionalnya dari pasangan menikah mereka. Jenis perselingkuhan ini biasanya tidak melibatkan seks dan cenderung memilih untuk tetap dalam hubungan platonis.
-
Hasrat untuk mendapatkan rasa penghargaan dari orang lain.
Saling menghargai adalah faktor kunci dalam aspek emosional dalam suatu hubungan romantis. Kedua orang ini bisa saja bertumbuh semakin terpisah secara emosional dan gagal untuk mengakui kebutuhan yang mereka miliki dalam hubungan tersebut.
Dalam sebuah penelitian, pria yang berhenti berhubungan seks dengan pasangannnya, 44% mengatakan mereka merasa marah, dikritik, dan tidak penting dalam pernikahan mereka.
Sementara 48% pria melaporkan ketidakpuasan emosional sebagai alasan utama untuk berselingkuh. Mereka merasa tidak dihargai dan berharap bahwa pasangan mereka bisa mengakui ketika mereka bekerja keras untuk mempertahankan pernikahan tersebut.
-
Tidak lagi cinta dengan pasangannya dan menemukan cinta yang baru.
Keintiman emosional dan fisik tampaknya menjadi faktor utama yang mengarah pada perselingkuhan.
-
Balas dendam
Dalam sebuah hubungan yang sudah terlanjur ‘sekarat’, keinginan untuk menyakiti pasangan yang (atau dicurigai) berselingkuh tampaknya mengalahkan hasrat pemenuhan keintiman fisik dan batin semata.
Perselingkuhan melambangkan hasrat, penderitaan, dan kebutuhan akan sebuah hubungan. Perselingkuhan jarang hadir tanpa adanya konflik atau bahkan tekanan. Selain itu, perselingkuhan mungkin adalah akibat, atau penyebab, dari pernikahan.
Baik, Bagi Anda yang ingin konsultasi dengan saya mengenai segala masalah cinta, masalah asmara dan masalah rumah tangga maka langsung saja kontak nomor saya di 08112789896